[KLARIFIKASI] DOKTER DI RUSIA MEMUKUL PASIENNYA HINGGA TEWAS


Sebuah media online merilis artikel tentang seorang dokter di Rusia yang memukul pasiennya hingga tewas. Dinyatakan dalam artikel bahwa peristiwa tersebut disebabkan pasien menggoda perawat.
Dikutip dari tribun, seorang dokter yang memiliki postur tubuh besar memperingatkan pasien untuk tidak mengggoda perawat rumah sakit yang merawatnya. "Mengapa kau menyentuk perawat?" kata dokter itu.

Apakah berita itu benar? Ya Benar, seorang dokter di Rusia memukul pasien hingga tewas.
Video insiden itu telah diputar berulang-ulang di stasiun televisi lokal Rusia dan menjadi viral di situs berbagi video YouTube. Namun, penyebab pemukulan versi tribun karena "korban menggoda perawat" adalah tidak benar.
Faktanya :
Menurut hasil investigasi, penyebabnya karena 'Pasien Dari Dokter Tersebut melakukan aksi kekerasan dengan cara menendang'.
"The doctor hit the patient in the face after he kicked a nurse during a procedure."

Kesimpulannya, penyebab pemukulan tersebut bukan disebabkan perawat yang digoda, namun si-pasien yang melakukan aksi kekerasan dengan cara menendang.
Entah sudah berapa kali media online lokal (Indonesia) melakukan kesalahan dalam menyajikan beritanya. Dari penelusuran kami, berita seperti ini saja dapat menghasilkan lebih dari 6 juta 'Like', namun kesalahan demi kesalahan selalu terulang kembali.
Kami Indonesian Hoaxes Community mewakili seluruh Netizen Indonesia berharap agar para jurnalis lebih teliti dalam menyajikan beritanya dengan tidak mencampur-adukkan FAKTA dengan OPINI. Karena, kualitas sebuah berita menentukan kredibilitas media tersebut. Mari kita bersama-sama mencerdaskan masyarakat dengan memberikan informasi atau berita dengan BENAR dan FAKTUAL. Kami percaya seluruh jurnalis cerdas dapat melakukannya.
Selama pembodohan masih merajalela, kami Indonesian Hoaxes tidak akan pernah berhenti untuk memberantas pembodohan.
CMIIW and Typo.

Sikapi dengan bijak, semoga bermanfaat.
Salam Internet Sehat!

#StopHoax #AntiPembodohan #JurnalisCerdas - Indonesian hoaxes

Post a Comment

Cancel Reply