Keluarga, Garda Terdepan Tangkal HOAX
Adi Fida Rahman - detikInet
Septiaji Eko Nugroho (Foto: detikINET/Adi Fida Rahman)
Jakarta - Memerangi hoax atau kabar bohong tak hanya menjadi kewajiban pemerintah, melainkan tugas bersama. Keluarga tetap menjadi garda terdepan dalam menangkal beredarnya hoax di masyarakat.
Hal tersebut diungkap Ketua Masyarakat Indonesia Anti Hoax Septiaji Eko Nugroho saat berbincang dengan detikINET di Jakarta, Jumat (3/2/2017). Dikatakannya, keluarga adalah simpul terkecil dari upaya pemanfaatan media sosial.
Karenanya, menurut pria yang akrab disapa Aji ini, setiap keluarga harus menjamin anggotanya, terutama anak-anak tidak terpapar media sosial tanpa pengawasan dan pengarahan yang cukup.
"Sering kali orangtua memberikan gadget ke anak begitu saja, tanpa mengontrol apa yang mereka buka dan akses," ujarnya.
Mengenai hoax, ada baiknya salah satu anggota keluarga yang melek internet berperan sebagai penangkal atau hoax buster. Jadi, mereka sebagai tempat konsultasi anggota keluarga ketika mendapati hoax lewat media sosial atau aplikasi pesan instan.
Tak kalah penting adalah cara penyampaiannya. Karena, bisa saja yang mendapati hoax adalah orang yang lebih tua. Anggota keluarga yang menjadi penangkal hoax harus bisa melakukan pendekatan tanpa terkesan menggurui atau terkesan tidak sopan.
"Kalau ada orangtua yang melakukan kesalahan menyebarkan hoax, jangan diperlakukan sama seperti teman. Kita punya norma untuk menghormati orang yang lebih tua. Itu yang membedakan kita dengan orang barat," kata Aji.
"Memberitahukan orang tua caranya harus sopan. Bisa lewat persuasif atau melakukan pendekatan dengan orang yang dipercaya mereka," imbuhnya.
Aji sendiri saat ini tengah menyiapkan panduan bertajuk Seandainya Orangtuamu Menyebarkan Hoax. Diharapkan panduan ini bisa menjadi contoh bila kita mendapati orangtua menerima dan menyebarkan hoax. "Semoga segera selesai, sedang ditulis," pungkasnya.
https://m.detik.com/inet/cyberlife/d-3413003/keluarga-garda-terdepan-tangkal-hoax
Post a Comment